Jumat, 20 Desember 2013

Novel Lolipop

Baru kemarin saya membeli novel ini, sebenernya iseng doang belinya, buat nambahin koleksi novel sama buat ngisi hari libur nanti jadi inisiatif buat ke intrmedia nyari novel, sebenernya sih pengennya ke gramedia-_-, jujur ya saya emg suka banget baca novel sama komik, kalau novel iti pasti ngga jauh dari teenlit, dan kalau komik itu ngga jauh jauh dari miiko :3. 

Hari ini pengen coba ngasih tahu tentang Novel yang judulnya "Lolipop" (Love, lies, promise, past) novel ini karya Titi Setyoningsih 

"Terkadang saat kita benar-benar mencintainya justru saat itulah kita harus merelakannya" 



Hari pertama di SMA, Aninda sudah berurusan dengan Vigo, kakak kelasnya yang terkenal angkuh. sikapdan sifat Vigo bertolak belakang dengan Yovi, kembarannya yang bersikap dewasa. Kepolosan Aninda yang lincah membuat Yovi diam-diam menaruh perasaan pada cewek ini.
Namun, Aninda masih menyimpan cinta untuk seseorang dimsa kecilnya, pangeran kecil yang tak pernah kembali. Pangeran kecil yang membuatnya selalu mengunjungi pohon kenangan mereka.
Saat akhirnya Aninda memilih menerima cinta Yovi, masa lalunya kembalidatang. Bertubi-tubi misterimenjadi teka-teki. satu per satu kebenaran terungkap. Alasan Yovi meninggalkan dunia basket, dendam ketua cheerleader, kelicikan teman masa kecil, semua itu menciptakan sebuah jalan untuk Aninda kembali pulang pada cinta pertamanya. 
Aninda kembali dihadapkan pada dua pilihan. kembali atau pergi? 

Begitu banyak teka-teki yang ada didalam novel ini membuat saya penasaran, sampai kurang lebih 2jam saya menghabiskan waktu untuk membacanya, karna saya begitu penasaran dengan semua ceritanya dan akhir ceritanya.
Didalam novel ini setiap bagian pertama hingga akhir selalu diselipkan beberapa quotesdari beberapa orang dan dibawah ini adalah quotesnya

"I believe that two people are connected at the heart, and it doesn't matter what you do, or who you are, or where you live, there are no boundaries or barriers if two people are destinied to be together" (Julia Roberts)

"The most beautiful things in the world are not seen not touched. they are felt with heart" (Hellen Keller)

"You need to have a little faith. not everyone you love is going to leave you" (The sisterhood of the traveling pants #2) 

"I know how is it when someone disappoints you. it's tempting to see things the way you wish they were instead of how they are" (Enchanted)

"Love is the flower you've got to let grow" (John Lennon)

"This is the problem with getting attached to someone, when they leave you, you just feel lost" (The social network)

"Being deply loved by someone gives you strength; loving someone deeplygives you courage" (Lao Tzu)

"Sometimes you have to be apart from the people you love, but that doesn't make you love them any less. sometimes it makes you love them more" (The Lat Song)

"To be brave is to love someone unconditionally, withous expecting anything in return. just give. that takes courage; because we don't want to fall on our faces or leaves ourselves open the hurt" (Madonna)

"It is not night when i do see your face" (William Shakespeare)

"If you feel like it's your true love, go far. don't wait until 50 years like me. don't wait until words 'what if' run like crazy in your mind the whole time of your life" (Letters to Juliet)

"Sometimes the time when we rally love him is the time we whould actually let him go" (The Writer) 

Kutipan yang paling saya suka itu ketika Aninda meminjam novel ke Restiana yang didalamnya terdapat satu kutipan yaitu

"Kita boleh menanti, tapi jangan terlalu menanti yang tak pasti" 

kutipan itu adalah prinsipnya tapi cewek itu tetap menanti hingga akhirnya ia tahu yang sebenarnya.
dari novel ini saya bisa mengambil sedikit kesimpulan bahwa wanita hanya bisa menanti pria yang ia cintainya tanpa bisa mengungkapkan apa yang ia rasakan sebelum ia tahu yang sebenarnya.

kalau ingin lebih tahu tentang novel ini, silahkan beli ditoko buku terdekat, dijamin penasaran sama ceritanya yang bikin kita fokus buat baca sampe habis tanpa mau dijeda xD


Sabtu, 14 September 2013

Jangan Pernah Meremehkan Orang Lain

Pada suatu hari, seorang anak masuk ke dalam rumah makan yang sangat terkenal dan mahal. Dia masuk seorang diri dan memakai pakaian biasa saja, tidak seperti anak-anak lain yang memakai pakaian yang bagus. Anak itu duduk di salah satu kursi lalu mengangkat tangannya untuk memanggil salah satu pelayan. Seorang pelayan perempuan menghampiri anak kecil itu lalu memberikan buku menu makanan. Pelayan tersebut agak heran mengapa anak kecil itu berani masuk ke dalam rumah makan yang mahal, padahal dari penampilannya, pelayan itu tidak yakin bahwa sang anak kecil mampu membayar makanan yang ada. "Berapa harga es krim yang diberi saus strawberry dan cokelat?" tanya sang anak kecil. Sang pelayan menjawab, "Lima puluh ribu," Anak kecil itu memasukkan tangan ke dalam saku celana lalu mengambil beberapa receh dan menghitungnya. Lalu dia kembali bertanya, "Kalau es krim yang tidak diberi saus strawberry dan cokelat?" Si pelayan mengerutkan kening, "Dua puluh ribu," Sekali lagi anak kecil itu mengambil receh dari dalam saku celananya lalu menghitung. "Kalau aku pesan separuh es krim tanpa saus strawberry dan cokelat berapa?" Kesal dengan kelakuan pembeli kecil itu, pelayan menjawab dengan ketus, "Sepuluh ribu!" Sang anak lalu tersenyum, "Baiklah aku pesan itu saja, terima kasih!" Pelayan itu mencatat pesanan lalu menyerahkan pada bagian dapur lalu kembali membawa es krim pesanan. Anak itu tampak gembira dan menikmati es krim yang hanya separuh dengan suka cita. Dia melahap es krim sampai habis. Kemudian sang pelayan kembali datang memberikan nota pembayaran. "Semua sepuluh ribu bukan?" tanya anak itu lalu membayar es krim pesanannya dengan setumpuk uang receh. Wajah sang pelayan tampak masam karena harus menghitung ulang receh-receh itu. Lalu sang anak mengeluarkan selembar uang lima puluh ribu dari saku celana belakangnya, "dan ini tips untuk Anda!" ujar sang anak sambil menyerahkan selembar uang tersebut untuk si pelayan.

"Ada kalanya kita tidak melihat apa yang melekat pada tubuh seseorang saja sebagai penilaian. Bukan hal yang bagus untuk meremehkan seseorang karena melihat penilaian dari luar, Anda tidak akan pernah tahu pada beberapa waktu yang akan datang, seseorang yang Anda remehkan bisa jadi merupakan pengantar rejeki yang tak terduga."

Menyelesaikan Masalah

Ketika kita ditimpa musibah, bencana, atau keadaan yang sulit, banyak dari kita yang meratapi nasib dan menyalahkan Tuhan. Kenapa harus saya yang mengalami ini? Kenapa bukan orang lain saja? Apa salah saya hingga Tuhan membiarkan saya mengalami musibah ini? Bagaimana bisa melanjutkan hidup dalam keadaan seperti ini? Mengapa hidup orang lain tampak begitu mulus dan mudah? Ah, Tuhan tidak adil! Depresi, kecewa, dan putus asa menghantui diri kita. Namun, jika mau berpikir kembali, bijaksanakah kita kalau selalu menyalahkan keadaan? Apakah masalah akan selesai jika hanya menyalahkan keadaan? Tidak ada suatu apapun yang kebetulan di dunia ini. Segalanya telah diatur oleh Yang Maha Kuasa. Sekecil apapun kejadian itu, tentu merupakan kehendak-Nya. Tuhan selalu punya alasan mengapa Dia memberikan keadaan demikian kepada kita. Cermati, sesungguhnya Tuhan ingin Anda mempelajari hikmah dari kejadian tersebut. Tuhan tidak akan memberi cobaan yang tidak bisa dilewati oleh hamba-Nya. Karena itu, percayalah. Mengapa Tuhan memilih Anda untuk menjalani keadaan sulit yang Anda rasakan, adalah karena Tuhan tahu bahwa Anda mampu melewatinya. Jika orang lain yang mengalami apa yang Anda alami, belum tentu mereka bisa sekuat Anda saat ini. Setiap kesukaran yang kita alami adalah semata-mata kesempatan untuk mengasah kita menjadi pribadi yang lebih kuat. Seorang sarjana bekerja sebagai pegawai kantoran dengan gaji tiga juta per bulan. Di lain pihak, seorang berijazah SMP mampu menghidupi keluarga lewat usaha tambak ikan dengan penghasilan berkali lipat. Ya, kesulitan memperoleh pekerjaan sering kali membuat kita berpikir lebih keras, bagaimana cara memperoleh uang. Jika setiap masalah kita hadapi dengan pikiran positif, tentu hasil yang positif juga akan kita dapatkan. Hidup adalah untuk menyelesaikan masalah. Meski tampak bahagia di luar, setiap orang pasti memiliki masalah sendiri. Ada seorang gadis berparas cantik dari keluarga berkecukupan. Apapun yang ia inginkan hampir selalu didapatkannya. Ia memiliki kekasih yang tampan dan perhatian, di samping masih banyak pria lain yang juga memujanya. Bahagiakah hidupnya? Tidak! Kedua orang tuanya telah lama bercerai, jika bertemu pun sikapnya seperti kucing dan anjing. Masing-masing telah menikah lagi. Tak ingin memilih salah satu pihak, akhirnya si gadis dan adiknya yang masih SMA, memilih untuk tinggal berdua saja.

"Coba Anda tengok orang-orang yang tampak bahagia. Pasti akan Anda temukan satu sisi yang membuat orang itu merasa hidupnya tidak sempurna. Begitu pun dengan diri Anda sendiri. Jika saat ini Anda merasa punya masalah, selesaikanlah dengan tawakal tanpa pernah mengeluh. Itulah ujian yang Tuhan berikan sesuai dengan porsi kemampuan Anda."

Dua Kantong Yang Berbeda

Alkisah, ada seseorang yang sangat menikmati kebahagiaan & ketenangan di dalam hidupnya. Orang tersebut mempunyai dua kantong. Pada kantong yang satu terdapat lubang di bawahnya, tapi pada kantong yang lainnya tidak terdapat lubang. Segala sesuatu yang menyakitkan yang pernah didengarnya seperti makian & sindiran, ditulisnya di sebuah kertas, digulung kecil, kemudian dimasukkannya ke dalam kantong yang berlubang. Tetapi semua yang indah, benar, dan bermanfaat, ditulisnya di sebuah kertas kemudian dimasukkannya ke dalam kantong yang tidak ada lubangnya. Pada malam hari, ia mengeluarkan semua yang ada di dalam saku yang tidak berlubang, membacanya, dan menikmati hal-hal indah yang sudah diperolehnya sepanjang hari itu. Kemudian ia merogoh kantong yang ada lubangnya, tetapi ia tidak menemukan apa pun. Maka ia pun tertawa dan tetap bersukacita karena tidak ada sesuatu yang dapat merusak hati dan jiwanya. Teman2.. Itulah yang seharusnya kita lakukan. Menyimpan semua yang baik di "kantong yang tidak berlubang", sehingga tidak satupun yang baik yang hilang dari hidup kita. Sebaliknya, simpanlah semua yang buruk di "kantong yang berlubang". Maka yang buruk itu akan jatuh dan tidak perlu kita ingat lagi. Namun sayang sekali.. masih banyak orang yang melakukan dengan terbalik! Mereka menyimpan semua yang baik di "kantong yang berlubang", dan apa yang tidak baik di "kantong yang tidak berlubang" (alias memelihara pikiran-pikiran jahat dan segala sesuatu yang menyakitkan hati). Maka, jiwanya menjadi tertekan & tidak ada gairah dalam menjalani hidup. Oleh karena itu, agar bisa menikmati kehidupan yang bahagia dan tenang: jangan menyimpan apa yang tidak baik di dalam hidup kita (tahukah Anda: sakit hati, iri hati, dendam, dan kemarahan juga bisa menyebabkan penyakit serius bahkan kematian). Mari mencoba, menyimpan hanya yang baik dan bermanfaat.

Membeli Waktu

   Pada suatu hari, seorang Ayah pulang dari bekerja pukul 21.00 malam. Seperti hari-hari sebelumnya, hari itu sangat melelahkan baginya. Sesampainya di rumah ia mendapati anaknya yang berusia 8 tahun yang duduk di kelas 2 SD sudah menunggunya di depan pintu rumah. Sepertinya ia sudah menunggu lama. "Kok belum tidur?" sapa sang Ayah pada anaknya. Biasanya si anak sudah lelap ketika ia pulang kerja, dan baru bangun ketika ia akan bersiap berangkat ke kantor di pagi hari. "Aku menunggu Papa pulang, karena aku mau tanya berapa sih gaji Papa?", kata sang anak. "Lho, tumben, kok nanya gaji Papa segala? Kamu mau minta uang lagi ya?", jawab sang ayah. "Ah, nggak pa, aku sekedar..pengin tahu aja" kata anaknya . "Oke, kamu boleh hitung sendiri. Setiap hari Papa bekerja sekitar 10 jam dan dibayar Rp.400.000. Setiap bulan rata-rata dihitung 25 hari kerja. Jadi gaji Papa satu bulan berapa, hayo?!", tanya sang ayah. Si anak kemudian berlari mengambil kertas dari meja belajar sementara Ayahnya melepas sepatu dan mengambil minuman. Ketika sang Ayah ke kamar untuk berganti pakaian, sang anak mengikutinya. "Jadi kalau satu hari Papa dibayar Rp 400.000 utuk 10 jam, berarti satu jam Papa digaji Rp 40.000 dong!" "Kamu pinter, sekarang tidur ya..sudah malam!" Tapi sang anak tidak mau beranjak. "Papa, aku boleh pinjam uang Rp 10.000 nggak?" "Sudah malam nak, buat apa minta uang malam-malam begini. Sudah, besok pagi saja. Sekarang kamu tidur" "Tapi papa.." "Sudah, sekarang tidur" suara sang Ayah mulai meninggi. Anak kecil itu berbalik menuju kamarnya. Sang Ayah tampak menyesali ucapannya. Tak lama kemudian ia menghampiri anaknya di kamar. Anak itu sedang terisak-isak sambil memegang uang Rp 30.000. Sambil mengelus kepala sang anak, Papanya berkata "Maafin Papa ya! Kenapa kamu minta uang malam-malam begini.. Besok kan masih bisa. Jangankan Rp.10.000, lebih dari itu juga boleh. Kamu mau pakai buat beli mainan khan?" "Papa, aku ngga minta uang. Aku pinjam nanti aku kembalikan kalau sudah menabung lagi dari uang jajanku." "Iya..iya..tapi buat apa??" tanya sang Papa. "Aku menunggu Papa pulang hari ini dari jam 8. Aku mau ajak Papa main ular tangga. Satu jam saja pa, aku mohon. Mama sering bilang, kalau waktu Papa itu sangat berharga. Jadi aku mau beli waktu Papa. Aku buka tabunganku, tapi cuma ada uang Rp 30.000. Tadi Papa bilang, untuk satu jam Papa dibayar Rp 40.000.. Karena uang tabunganku hanya Rp.30.000,- dan itu tidak cukup, aku mau pinjam Rp 10.000 dari Papa" Sang Papa cuma terdiam. Ia kehilangan kata-kata. Ia pun memeluk erat anak kecil itu sambil menangis. Mendengar perkataan anaknya, sang Papa langsung terdiam, ia seketika terenyuh, kehilangan kata-kata dan menangis.. Ia lalu segera merangkul sang anak yang disayanginya itu sambil menangis dan minta maaf pada sang anak.. "Maafkan Papa sayang" ujar sang Papa. "Papa telah khilaf, selama ini Papa lupa untuk apa Papa bekerja keras. Maafkan Papa anakku" kata sang Papa ditengah suara tangisnya. Si anak hanya diam membisu dalam dekapan sang Papanya. =================================================
Saya ingin bertanya kepada Anda saat ini.. Sebetulnya, apakah alasan Anda untuk bekerja sangat keras dan mencari kesuksesan karir Anda? Demi uang yang banyak? Atau sesungguhnya demi keluarga Anda? Seringkali kita bekerja terlalu sibuk sehingga kita melupakan bahwa di akhir, keluargalah yang terpenting. Tidak ada gunanya Anda sukses tapi pada akhirnya keluarga Anda telah meninggalkan Anda atau hubungan Anda dengan keluarga telah rusak. Sesungguhnya, untung anak tersebut bicara dan komunikasi dengan orang tuanya untuk mencurahkan perasaannya. Sering kali, anak cenderung diam dan bahkan tidak berbicara sama sekali tentang kondisinya kepada orang tua. Ketika di tanya mereka hanya menjawab "Tidak ada apa-apa" Bagaimana caranya Anda bisa menyelesaikan masalah jikalau Anda bahkan tidak tahu masalahnya dimana? Hal ini sering kali terjadi pada anak dan khususnya terjadi pada anak di masa remaja. Mereka merasa diabaikan/ditinggalkan, tidak di cintai, tidak dihargai oleh orang tuanya sendiri.. Pertanyaan berikutnya mungkin cukup berat untuk Anda.. "Menurut Anda, lebih baik Anda mencintai anak Anda atau Anak Anda merasa di cintai oleh Anda?" Coba renungkan jawaban dari pertanyaan tersebut..

Air Mata Cinta

Cewek : Mas, saya mau ngomong sesuatu.
Cowok : Ya, silakan mau ngomong apa?
Cewek : Mantan aku datang padaku, dia minta balikan..!
Cowok : Hah? Lalu apakah kau masih mencintainya?
Cewek : Entahlah, tapi dia datang lebih dulu darimu mas. Menurut mas, apa yang harus aku lakukan?
Cowok : Kalau kau masih sayang sama dia, pergilah padanya!
Cewek : Mas tidak cemburu? Mas tidak marah?
Cowok : (menunduk dengan suara lemah) buat apa aku marah, mungkin dia bisa menjaga kamu lebih baik dariku. Aku tahu, kalau memang benar kau mencintaiku, tak akan mungkin kau tega berpaling dariku. *setetes air mata pun jatuh membasahi pipi*
Cewek : (terdiam, terpaku dengan kata-kata kekasihnya) Mas. dengarkan aku, pandanglah aku..! Aku tak inginkan yang lain, aku janji akan menjaga cinta kita berdua, aku takkan pernah meninggalkanmu demi laki-laki lain. *lalu menyeka air mata kekasihnya*

"Janganlah menguji tahap kecemburuan seorang lelaki, karena cemburunya akan terpendam hingga meneteskan air mata. Air mata bagi lelaki sangatlah berarti, lelaki akan terasa mati jika hatinya dilukai dan tak dihargai."

Jika Esok Tak Pernah Datang

   Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya kulihat dirimu terlelap tidur, Aku akan menyelimutimu dengan lebih rapat dan berdoa kepada Tuhan agar menjaga jiwamu. Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya kulihat dirimu melangkah keluar pintu, Aku akan memelukmu erat dan memanggilmu kembali untuk melakukannya sekali lagi. Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya kudengar suaramu memuji, Aku akan merekam setiap kata dan tindakan dan memutarnya lagi sepanjang sisa hariku. Bila kutahu ini akan menjadi terakhir kalinya, aku akan meluangkan waktu ekstra satu atau dua menit, Untuk berhenti dan mengatakan "Aku mencintaimu" dan bukannya menganggap kau sudah tahu. Jadi untuk berjaga-jaga seandainya esok tak pernah datang dan hanya hari inilah yang kupunya, Aku ingin mengatakan betapa aku sangat mencintaimu dan kuharap kita takkan pernah lupa. Esok tak dijanjikan kepada siapa pun, baik tua maupun muda. Dan hari ini mungkin kesempatan terakhirmu untuk memeluk erat orang tersayangmu. Jadi, bila kau sedang menantikan esok, mengapa tidak melakukannya sekarang? Karena bila esok tak pernah datang, kau pasti akan menyesali hari. Saat kau tidak meluangkan waktu untuk memberikan sebuah senyuman, pelukan atau ciuman. Dan saat kau terlalu sibuk untuk memberi seorang yang ternyata merupakan permintaan terakhir mereka.
    Jadi, dekap erat orang-orang tersayangmu hari ini dan bisikkan di telinga mereka, bahwa kau sangat mencintai mereka dan kau akan selalu menyayangi mereka. Luangkan waktu untuk mengatakan "Aku menyesal", "Maafkan aku", Terima kasih", atau "aku tidak apa-apa" Dan bila esok tak pernah datang, kau takkan menyesali hari ini. [Norma Cornett Marek ~ 1989]

 

Template by Best Web Hosting